“Reiki” adalah penyaluran energi alam untuk kesehatan tubuh (fisik) dan psikis termasuk juga untuk self defence. Sebagai self defence atau pertahanan tubuh metafisik, Reiki dilakukan untuk membentengi diri dan lingkungan dari pengaruh kekuatan psikis yang dipancarkan oleh orang lain.
Dalam lintasan sejarah filsafat barat, konsep energi telah dipelajari oleh para filsuf sejak jaman Yunani kuno hingga kaum ilmuwan saat ini. Beragam bentuk energi di bumi seperti gelombang cahaya dan partikel atom menarik minat mereka untuk mempelajarinya karena sangat berpengaruh pada ekosistem lingkungan hidup serta hidup manusia sehari-hari. Fisikawan Newton menganalisa berbagai bentuk energi yang berupa atom, neutron, proton dan elektron. Ujung-ujungnya Newton menemukan hukum grafitasi yang terkenal. Einstein menemukan teori tentang energi yaitu teori relativitas yang tersimpul dalam rumus e= mc2 (energi = massa x cahaya pangkat dua). Max Planck menemukan bahwa energi dari radiasi panas tidak dipancarkan secara terus menerus, tapi dipancarkan dalam paket energi yang disebut quanta. Fisikawan lain, JS.Bell menjelaskan bahwa sub-atomik “partikel” berhubungan satu dengan yang lain dalam ruang dan waktu. Perpindahan partikel itu terjadi secara superluminal yaitu lebih cepat dari cahaya.
Di barat, berbagai kajian ilmiah tentang energi masih berkembang hingga saat ini dari berbagai sudut pandang ilmu pengetahuan, khususnya fisika. Sementara di timur (India, Tiongkok, Jepang, Asia tengah dan Tenggara) berbagai konsep tentang energi itu tidak diteliti dan diamati dengan cara yang sama. Orang timur lebih tertarik membicarakan energi dalam hubungannya dengan praktik keseharian seperti soal bagaimana pengaruh energi terhadap kesehatan, bagaimana memanfaatkan energi alam semesta untuk berbagai keperluan dan seterusnya.
Di jepang, energi disebut dengan Ki dan alam semesta disebut dengan Rei. Orang jepang menyadari bahwa untuk dapat hidup sehat, manusia tidak saja memerlukan makanan dan minuman dalam jumlah yang cukup, tetapi juga memerlukan sejumlah Ki. Gangguan pada sirkulasi Ki akan menyebabkan gangguan pada “tubuh eterik” yang diikuti fenomena sakit pada tubuh fisik. Orang jepang percaya, bahwa penyembuhan menyeluruh bekerja di lapisan tubuh eterik yang sangat berpengaruh pada tubuh fisik.
Orang yang gigih memperkenalkan cara pandang “penyembuhan holistik” itu adalah Sensei Mikao Usui. Seorang penganut Zen Budhisme setelah melakukan meditasi di Gunung Kurama, Jepang tahun 1923. Sensei Mikao Usui kemudian menyebut metode metafisisnya itu dengan “Reiki” yang maknanya adalah memanfaatkan energi alam semesta untuk berbagai keperluan. Salah satu keperluan yang kini populer adalah penyaluran energi untuk kesehatan tubuh (fisik) dan psikis termasuk juga untuk self defence. Sebagai self defence atau pertahanan tubuh metafisik, Reiki dilakukan untuk membentengi diri dan lingkungan dari pengaruh kekuatan psikis yang dipancarkan oleh orang lain.
BELAJAR REIKI
Belajar Reiki sangat mudah. Cara dan tekniknya tidak sulit dipelajari. Kita hanya membutuhkan sedikit waktu untuk memahami dan mempraktekkannya secara langsung. Syarat untuk belajar Reiki adalah niat dan kesungguhan hati untuk belajar dan mempraktekkannya.
Dengan belajar Reiki, seseorang akan mampu melakukan channeling (menyelaraskan diri) dengan energi alam semesta. Selain itu, dia akan mampu menyalurkan energi untuk di titik-titik tubuh tertentu yang sakit sehingga kesembuhan diri bisa dicapai. Bahkan, seseorang yang belajar reiki mampu memberikan attunement kepada orang lain.
Perlu digarisbawahi bahwa metode Reiki adalah supplementary treatment atau penyembuhan pelengkap dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan penyembuhan medis. Praktisi Reiki tidak diperkenankan menyarankan menghentikan proses penyembuhan yang dilakukan ahli medis. Selain itu, praktisi Reiki tidak diperkenankan melakukan diagnosa penyakit, terkecuali jika praktisi Reiki yang bersangkutan adalah ahli medis.
SIMBOL-SIMBOL REIKI
Sama dengan matematika atau fisika, dalam Reiki juga memiliki rumus tertentu. Namun fungsinya lebih sebagai simbol yang tidak ditafsirkan secara rasional. Dalam khazanah tradisi metafisis, simbol berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan seseorang untuk mencapai tujuan dan bagian pengetahuan manusia yang mampu mengadakan pendekatan bidang metafisis ini adalah rasa.
Di jawa, kita mengenal istilah olah rasa untuk menyebut aktivitas latihan psikis atau mental untuk mengenal dunia metafisis itu. Semakin sering orang mengadakan olah rasa ini maka seseorang akan semakin terlatih dan peka untuk ‘meraba’ hal-hal yang tidak tergapai oleh indera dengar maupun indera mata.
Sebagai ilmu metafisis terapan, Reiki memiliki tiga prosedur yang harus terpenuhi untuk menerapkannya. Yaitu
(1). Penggambaran suatu simbol menggunakan visualisasi.
(2) Pengucapan nama suatu simbol dengan bersuara ataupun di dalam hati sebanyak tiga kali.
(3) Kalimat yang mencerminkan maksud, niat, tujuan, dan harapan.
Di dalam Reiki, kita mengenal tiga simbol utama dalam Usui Reiki yaitu Chokurei, Seiheiki dan Honshazeshonen.
1. Chokurei
Simbol untuk kekuatan, penguatan, dan perlindungan. Memperkuat daya simbol yang lain serta untuk “materialisasi”
2. Seiheiki
Simbol ini digunakan untuk pembersihan dan penyapuan energi negatif, baik dalam tubuh pada saat proses penyembuhan, maupun terhadap benda dan ruangan.
Simbol ini bekerja pada tingkat mental-emosional sehingga dapat digunakan untuk penyembuhan terhadap hal-hal yang terkait dengan alam bawah sadar (Sub Conscius).
3. Honshazeshonen
Simbol lintas dimensi ruang & waktu yang dipergunakan untuk pengiriman energi jarak jauh, pada saat proses penyembuhan maupun attunement.
CARA MEMAKAI SIMBOL
• Visualisasikan gambar simbol dengan benar di depan atau di atas obyek yang akan diberikan simbol. Ukuran umum dari penggambaran simbol ini adalah tinggi sekitar 20 – 40 cm. Setelah penggambaran simbol, letakkan kedua telapak tangan di tepi kanan-kiri simbol. Perhatian agar gerakan tangan tidak merusak atau menghapuskan simbol yang baru digambar.
• Ucapkan nama simbol dan niatkan agar simbol terhubung dengan energi Illahi, dan mengatakan seperti contoh: “Chokurei …. tarik energi Illahi”.
• Tunggu sekitar 10 detik. Bagi mereka yang cukup peka akan dapat merasakan bahwa simbol akan berubah menjadi bola energi yang padat, “menyala” seperti lampu. Bagi yang tidak cukup peka, imajinasikan bahwa simbol kini dikelilingi oleh energi yang berbentuk bola. Arahkan bola energi secara perlahan ke obyek dan berikan afirmasi.
BERBAGAI APLIKASI SIMBOL
1. Pengaktifan Chakra dengan simbol Chokurei. Sangat disarankan untuk menggunakannya pada saat sebelum memberikan Reiki-Treatment atau pada saat akan menerima Attunement. Sebaiknya diterapkan di seluruh Chakra Utama dan Chakra Telapak Tangan, atau minimal di : Chakra Mahkota, Chakra Jantung, dan Chakra Telapak Tangan. Pada Reiki-Treatment sebaiknya terhadap pasienpun diterapkan aplikasi ini. Yaitu memasukkan bola energi Chokurei ke cakra yang diperlukan dan memberikan Afirmasi : “Buka, bersihkan, dan aktifkan cakra ( ……… ) saya.”
2. Penyapuan Energi Negatif menggunakan simbol Seiheiki. Bentuk bola energi Seiheiki berukuran besar (sepanjang tubuh pasien), masukkan bola energi tersebut ke tubuh pasien. Afirmasinya adalah: “Bersihkan seluruh energi negatif, dan seluruh unsur negatif yang ada di tubuh pasien ini”. Simbol Seiheiki dapat diperkuat dengan simbol Chokurei dan Simbol Seiheiki juga dapat dipergunakan untuk menyapu unsur negatif di suatu ruangan/tempat.
Simbol Seiheiki juga dipergunakan untuk pembersihan lokal (bagian tubuh tertentu).
3. Pengiriman Energi Jarak Jauh memakai simbol Honshazeshonen. Pada pengiriman energi jarak jauh, maka simbol Honshazeshonen bertindak sebagai “kurir” energi & simbol antara pemberi dan penerima. Dengan menggunakan simbol Honshazeshonen pada awal pemberian energi, maka akan terbentuk “jalur” komunikasi antara pemberi dan penerima. Dimana seakan-akan penerima energi “ditarik secara fisik” ke hadapan pemberi energi. Caranya adalah bentuk bola energi Honshazeshonen di depan tubuh (dada). Pegang bola energi Honshazeshonen, sambil mengucapkan afirmasi pengiriman jarak jauh, contoh : “Seluruh simbol dan energi ini ditujukan untuk Sdr. X di kota B, dan akan bekerja sekarang juga”. Selanjutnya lakukan pengiriman energi dan simbol-simbol seperti halnya penyembuhan secara langsung. Pergunakan visualisasi atau alat bantu (boneka, tubuh anda sendiri, dll.). Catatan : Afirmasi : “ …. Akan bekerja sekarang juga ..” dapat dirubah sesuai dengan keperluan, misal : “ … akan bekerja pada pk. 22.00 WIB nanti …” atau “ … akan bekerja jika yang bersangkutan telah siap untuk menerima energi …”
KESEIMBANGAN EMOSI
Tidak ada fakta, yang ada adalah persepsi. Fakta (Noumena) yang sesungguhnya tidak akan terjangkau oleh manusia sebagai subyek. Yang terlihat hanyalah fenomenanya saja. Begitu dikatakan oleh Immanuel Kant, filsuf Barat beberapa abad yang lalu.
Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu mempersepsi akan fakta dengan perasaannya. Responnya bisa beragam. Ada sedih, gembira, marah, takut, cinta dan seterusnya. Terkadang karena sesuatu hal pelepasan emosi tersebut terhambat, yang mengakibatkan penimbunan emosi di alam bawah sadar.
Paradigma ilmu neuroscience (ilmu syaraf) terbaru mengatakan bahwa penyakit fisik kebanyakan ditimbulkan oleh timbunan-timbunan emosi yang terhambat seperti itu. Reiki juga memiliki metode untuk menyeimbangkan kembali emosi melalui pelepasan emosi yang tertimbun di alam bawah sadar.
Proses penyeimbangan emosi melalui Reiki memerlukan waktu yang relatif lama, yaitu antara ( ½ jam – 2 jam), sehingga perlu dilakukan persiapan yang benar-benar baik. Antara lain : tempat yang relatif tenang, posisi penyaluran yang santai dan seterusnya.
Proses penyeimbangan emosi ini akan mengakibatkan keluarnya berbagai emosi dari alam bawah sadar dengan berbagai reaksinya, misalnya tertawa terbahak-bahak, menangis tersedu-sedu, marah dan seterusnya. Oleh karena itu disarankan agar sebelumnya terlebih dahulu praktisi reiki yang melakukan penyembuhan emosional ini memberikan informasi kepada pasien atas reaksi-reaksi yang mungkin timbul, serta apa saja yang harus dilakukannya.
METODE REIKI UNTUK PENYEIMBANGAN EMOSI
Arahkan bola energi Seiheiki ke Cakra Ajna (tanpa afirmasi). Arahkan bola energi Chokurei ke Cakra Ajna (tanpa afirmasi). Arahkan bola energi Seiheiki ke kepala bagian belakang (tanpa afirmasi). Arahkan bola energi Chokurei ke kepala bagian belakang (tanpa afirmasi).
Salurkan energi dengan kedua belah telapak tangan, di mana satu tangan di Cakra Ajna dan tangan lainnya di belakang kepala. Niatkan bahwa Anda akan menyalurkan energi untuk penyeimbangan emosi.
Seluruh emosi pasien yang mungkin timbul harus tuntas dikeluarkan. Proses baru dihentikan jika pasien sudah merasa segar dan terbebas dari gejolak emosi apapun juga.
PERLINDUNGAN PSIKIS (PSYCHIC PROTECTION)
Selain untuk penyembuhan, Reiki dapat dimanfaatkan untuk membangun suatu perlindungan secara psikis terhadap suatu obyek. Caranya sebagai berikut: Bentuk bola energi Chokurei di depan dada. Pegang bola energi tersebut, dan visualisasikan bahwa obyek yang akan anda lindungi berada di dalam bola energi tersebut.
Berikan afirmasi : “Bola energi yang sangat kuat ini akan melindungi [benda, orang yang hendak dilindungi] dari seluruh hal dan kekuatan negatif. Tidak akan ada satupun energi negatif yang dapat menembus bola ini, tetapi seluruh energi yang bersifat positif tetap dapat memasuki bola energi ini dengan mudah”. Lepaskan bola energi tersebut, dan jangan dipikirkan lagi.
Ketahanan bola energi ini sangat tergantung kepada tingkat kesadaran jiwa dari praktisi. Secara umum, untuk praktisi pemula biasanya dapat membentuk bola energi yang dapat bertahan antara 1 jam – 3 hari. Oleh karena itu disarankan agar praktisi secara periodik memperbarui bola energi tersebut.
MATERIALISASI
Dalam khazanah spiritualisme kita mengenal bahwa suatu keinginan yang di-visualisasikan secara terus menerus akan mempengaruhi sistem makrocosmos dan tidak mustahil akan membuat keinginan tersebut menjadi nyata (ter-materialisasi-kan) dengan suatu alur sebab-akibat yang logis pada saat materialisasi tersebut terjadi. Keinginan itu dapat berupa apa saja, meliputi kebendaan, kondisi dan sebagainya.
Dalam khasanah teknik motivasi bentuk lain dari metode meraih keinginan ini dikenal dalam berbagai cara misalnya bersikap mental yang positif, emmanfaatkan kemampuan pikiran bawah sadar, melatih kinerja otak kanan dan sebagainya.
Dalam metode Reiki, seorang praktisi dapat memanfaatkan kekuatan simbol Reiki untuk membantu visualisasi keinginan secara terus menerus, sehingga segera dapat ter-materialisasikan. Simbol yang dimaksud adalah simbol Chokurei. Caranya sebagai berikut: Bentuk bola energi Chokurei di depan dada. Ucapkan Afirmasi Positif : “Saya senang sekali karena ( … ).” Ulangi afirmasi tersebut paling sedikit 4 kali dengan kesungguhan dan kedalaman hati. Lepaskan bola energi tersebut ke alam semesta (kosmos), dan jangan pikirkan lagi bola energi tersebut. Biarkan bola tersebut berkelana di sistem Makrokosmos dengan caranya sendiri. Cara tersebut diulangi setiap hari.
PENUTUP
Tidak ada yang mustahil di dunia ini asalkan seseorang itu memiliki niat, kesungguhan dan kerja keras. Mental yang kuat dan kokoh untuk memegang prinsip dan keinginan menjadi bekal apakah seseorang itu berhasil memenuhi keinginannya atau tidak. Menjadi praktisi Reiki yang menguasai berbagai cara, teknik, metode dan aplikasi praktisnya dalam kehidupan sehari-hari itu mudah. Jauh lebih sulit adalah bagaimana agar praktisi Reiki itu mampu mengamalkan pengetahuan yang diperolehnya untuk kemanfaatan yang nyata bagi kemajuan peradaban manusia. Sehebat apapun pengetahuan bila tidak dilaksanakan dengan bijaksana akan justeru membawa bencana. Sebaliknya, sekecil apapun pengetahuan yang kita miliki namun diterapkan dengan rendah hati dan iklhas akan membawa pemiliknya pada keabadian. Reiki Master yang sejati adalah mereka yang semakin rela berkorban untuk sesama, rendah hati untuk membantu mereka yang kesulitan, menolong mereka yang butuh bantuan dengan ikhlas dan tanpa pamrih apapun.
0 komentar:
Posting Komentar